Uji
kualitatif pada alkohol
1.
Mereaksikan hasil destilasi (destilat)
dengan FeCl3 yang bertujuan untuk mengetahui
alkohol yang terkandung pada destilat berupa alkohol aromatik atau alkohol
alifataik. Jika dari hasil percobaan menyatakan bahwa reaksi yang terjadi pada
penambahan FeCl3 pada destilat adalah reaksi
negatif, tidak adanya perubahan warna pada larutan menyatakan alkohol yang
terkandung pada destilat bukan merupakan alkohol aromatik melainkan alkohol
alifatik.
2. Mereaksikan
destilat dengan K2Cr2O7
yang kemudian ditambahkan H2SO4
pekat menyatakan reaksi yang terjadi adalah reaksi positif. Dimana pengujian ini
bertujuan untuk mengetahui alkohol yang terkandung pada destilat adalah alkohol
primer, sekunder, atau tersier. Reaksi positif ditandai dengan perubahan warna
jingga (warna K2Cr2O7)
menjadi hijau. Hal ini menyatakan bahwa alkohol yang terkandung pada destilat
merupakan alkohol primer atau sekunder.
Uji
kuantitatif
Untuk penentuan kadar
alkohol pada destilat digunakan metode piknometer. Langkah pertama penentuan kadar
yaitu dengan menghitung densitas dari larutan tersebut.
W1
= Berat piknometer kosong
W2
= Berat piknometer + campuran
W3
= Berat piknometer + destilat
d = W3-W1W2-W1
kemudian dihitung bobot
jenis destilat
ρ
= massa sampel (W3-W1)volume
Setelah
mendapatkan densitas dan bobot jenisnya maka dapat dihitung volume alcohol
sebenernya dengan volume campuran sebelum destilasi.
%
Kadar Alkohol = Volume alkohol volume campuran x 100%
Dari
perhitungan dapat ditemukan persentasi alkohol.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar