Rabu, 12 September 2012

Uji kualitatif dan kuantitatif alkohol


Uji kualitatif pada alkohol
1.   Mereaksikan hasil destilasi (destilat) dengan FeCl3 yang bertujuan untuk mengetahui alkohol yang terkandung pada destilat berupa alkohol aromatik atau alkohol alifataik. Jika dari hasil percobaan menyatakan bahwa reaksi yang terjadi pada penambahan FeCl3 pada destilat adalah reaksi negatif, tidak adanya perubahan warna pada larutan menyatakan alkohol yang terkandung pada destilat bukan merupakan alkohol aromatik melainkan alkohol alifatik.
2.    Mereaksikan destilat dengan K2Cr2O7 yang kemudian ditambahkan H2SO4 pekat menyatakan reaksi yang terjadi adalah reaksi positif. Dimana pengujian ini bertujuan untuk mengetahui alkohol yang terkandung pada destilat adalah alkohol primer, sekunder, atau tersier. Reaksi positif ditandai dengan perubahan warna jingga (warna K2Cr2O7) menjadi hijau. Hal ini menyatakan bahwa alkohol yang terkandung pada destilat merupakan alkohol primer atau sekunder.

Uji kuantitatif
Untuk penentuan kadar alkohol pada destilat digunakan metode piknometer. Langkah pertama penentuan kadar yaitu dengan menghitung densitas dari larutan tersebut.
W1 = Berat piknometer kosong
W2 = Berat piknometer + campuran
W3 = Berat piknometer + destilat
d = W3-W1W2-W1
kemudian dihitung bobot jenis destilat
ρ = massa sampel (W3-W1)volume
Setelah mendapatkan densitas dan bobot jenisnya maka dapat dihitung volume alcohol sebenernya dengan volume campuran sebelum destilasi.
% Kadar Alkohol = Volume alkohol volume campuran x 100%
Dari perhitungan dapat ditemukan persentasi alkohol.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar