I. Tujuan
- Untuk memperoleh alkohol dari fermentasi tape.
- Untuk mengetahui kandungan alkohol dalam tape tersebut.
II. Dasar Teori
Tapai (sering dieja sebagai tape) adalah salah satu makanan tradisional Indonesia yang dihasilkan dari proses peragian (fermentasi) bahan pangan berkarbohidrat, seperti singkong dan ketan. Tapai bisa dibuat dari singkong (ubi kayu) dan hasilnya dinamakan tapai singkong. Bila dibuat dari ketan hitam maupun ketan putih, hasilnya disebut "tapai pulut" atau "tapai ketan".Dalam proses fermentasi tapai, digunakan beberapa jenis mikroorganisme seperti Saccharomyces cerevisiae, Rhizopus oryzae, Endomycopsis burtonii, Mucor sp., Candida utilis, Saccharomycopsis fibuligera, Pediococcus sp., dan lain-lain. Tapai hasil fermentasi dari S. cerevisiae umumnya berbentuk semi-cair, berasa manis keasaman, mengandung alkohol, dan memiliki tekstur lengket. Umumnya, tapai diproduksi oleh industri kecil dan menengah sebagai kudapan atau hidangan pencuci mulut.
Alkohol (etanol) adalah cairan transparan, tidak berwarna, cairan yang mudah bergerak, mudah menguap, dapat bercampur dengan air, eter, dan kloroform, diperoleh melalui fermentasi karbohidrat dari ragi. Alkohol biasanya diartikan sebagai etil alkohol (CH3CH2OH/ C2H5OH), mempunyai densitas 0,78506 g/ml pada 25°C, titik didih yaitu 78,4°C, tidak berwarna, dan mempunyai bau serta rasa yang spesifik. Etanol, disebut juga etil alkohol, alkohol murni, alkohol absolut, atau alkohol saja, adalah sejenis cairan yang mudah menguap, mudah terbakar, tak berwarna, dan merupakan alkohol yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Senyawa ini merupakan obat psikoaktif dan dapat ditemukan pada minuman beralkohol dan termometer modern. Etanol adalah salah satu obat rekreasi yang paling tua.
Etanol dapat
diproduksi secara petrokimia melalui hidrasi etilena ataupun
secara biologis melalaui fermentasigula dengan ragi.
Etanol untuk kegunaan konsumsi manusia (seperti minuman beralkohol)
dan kegunaan bahan bakar diproduksi dengan cara fermentasi. Spesies ragi tertentu (misalnya Saccharomyces cerevisiae) mencernagula dan menghasilkan etanol dan karbon dioksida:
Proses membiakkan ragi untuk mendapatkan
alkohol disebut sebagai fermentasi.
Konsentrasi etanol yang tinggi akan beracun bagi ragi. Pada jenis ragi yang
paling toleran terhadap etanol, ragi tersebut hanya dapat bertahan pada
lingkungan 15% etanol berdasarkan volume.
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam
keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu
bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas
yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik
dengan tanpa akseptor elektron eksternal.
Alkohol
juga terjadi dalam proses peragian beras ketan yang menghasilkan produk tape. Ketan
(atau beras ketan), berwarna hitam,
tidak transparan, seluruh atau hampir seluruh patinya merupakan amilopektin. Proses
pembuatan tape ketan melibatkan peran mikroba dalam bentuk ragi. Ragi adalah
suatu inokulum padat yang mengandung berbagai jenis kapang, khamir, dan bakteri
yang berfungsi sebagai starter dalam fermentasi tape. Ragi juga dapat diartikan
sebagai zat pembentuk kalor atau panas yang terjadi pada pembuatan tape, karena
diolah dari bahan-bahan yang mengandung panas atau setidak-tidaknya dapat
menimbulkan panas pada tubuh makhluk hidup.
III. Alat dan Bahan
Alat :
- Destilasi sederhana
- Panci.
- Kompor.
- Pengaduk.
- Wadah.
- Dandang.
- Kain.
Bahan :
- Ketan putih.
- Ragi.
IV. Prosedur Kerja
1. Dicuci bersih semua peralatan yang ingin digunakan.
2. Dicuci bersih ketan yang akan digunakan.
3. Direndam ketan tersebut selama 12 jam.
4. Setelah 12 jam, nilas ketan dengan ari bersih.
5. Dikukus ketan tersebut sampai matang.
6. Setelah matang. letakkan dalam tampah lalu didiamkan beberapa saat sampai ketan tersebut
dingin.
7. Setelah dingin campurkan ragi yang telah dihaluskan secara merata.
8. Masukkan kedalam wadah/rantang besar lalu lapisi dengan kain lalu ditutup dengan rapat.
9. Disimpan selama 2-3 hari.
V. Hasil Pengamatan
1. Perasan tape yang digunakan 400 ml.
2. Alkohol yang dihasilkan 25 ml.
VI. Pembahasan
Pada percobaan kali ini, praktikan
melakukan percobaan menganalisa alkohol. percobaan dimulai dengan pembuatan
tape denagn bahan dasar ketan putih, ketan putih yang telah dibersihkan lalu
direndam selama 12 jam agar melunak dan dikukus selama kurang lebih 30 menit
sampai ketan tersebut matang. sebelum menuju tahap peragian ketan yantelah
dikukus didinginkan terlebih dahulu, jika sudah benar-benar dingin diberikan 2
keping ragi yang telah dihaluskan sampai merata. kemudian ketan putih disimpan
dalam wadah yang tertutup rapat agar tidak ada bakteri lain yang masuk dan
fermentasi dapat berlangsung dengan baik. setelah disimpan dan dibiarkan selama
kurang lebih 3 hari.
Analisa alkohol menggunakan alat
destilasi sederhana yang sudah dibuat sedemikian rupa. air perasan tape dituang
sebanyak 400 ml kedalam kaleng lalu dipanaskan dengan penangas air. setelah
beberapa menit, uap keluar menuju selang yang kemudian uap tersebut melewati
kondensor sehingga melewati kondensor sehingga menjadi uap alkohol dengan
presentasinya yang lebih tinggi dari perasan tape sebelum proses destilasi.
alkohol yang dihasilkan adalah sebanyak 25 ml dengan proses destilasi selama
kurang lebih 2 jam.
Sangat sulit untuk mendapatkan
alkohol dalam jumlah volume yang banyak dari alat destilasi sederhana karena
ada kendala yang terjadi pada proses percobaan destilasi perasan tape ini.
yaitu kendala pada alat destilasi sederhana yang dibuat sendiri pada saat
proses destilasi uap alkohol tidak kuat naik damn memasuki kondensor karena
posisi kondensor lebih tinggi dari pada kaleng pemanas sehingga uap tidak kuat
untuk memasuki kondensor sehingga diperlukan perlakuan khusus agar uap tersebut
dapat naik dan memasuki kondensor. setelah itu, air perasan tape pun keluar
sebanyak 25 ml. namun air yang 25 ml itu belum dilakukan pengujian analisis
kadar alkohol. selain itu hasil destilat pun belum sepenuhnya sempurna karena
hanya menghasilkan destilat 25 ml dari 400 ml. faktor penyebabnya adalah
kemungkinan besar pada alat destilasinya yang kurang sempurna atau memang
cairan tapenya memiliki kandungan alkohol yang sedikit.
VII. Kesimpulan
- Fermentasi tape ketan pada
percobaan ini terjad selama 3 hari.
- Hal yang perlu diperhatikan dalam
proses pembuatan tape adalah kebersihan peralatan yang
digunakan (steril).
- Alkohol yang didapatkan dari air
tape ketan putih yang didestilasi dengan alat destilasi sederhana
yaitu 25 ml dari 400
ml.
VIII. Daftar Pustaka
http://syahronie.blogspot.com/2008/05/pembuatan-tape-ketan.html
http://scribd.com/pembuatan-fermentasi-tape-ketan.html
http://megavalen.blogspot.com/2012/04/laporan-fermentasi-tape-ketan-atau.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar